20090112

Tehnik Dasar Vespa

PENDAHULUAN

Dengan hormat,

Secara fisik, Skuter adalah jenis kendaraan bermotor roda dua (2) dimana pengendara dimanjakan dengan kontruksi kendaraan yang unik dan nyaman juga keamanannya dalam mengendarai. Menurut Sejarah, Skuter dalam bahasa Italy adalah ” Tawon” hal ini terobsesi dari bentuk atau skuter yang menyerupai Tawon. Skuter yang terlahir dari negara Italy ini di produksi oleh Piaggio ini bermerkkan VESPA

Keberadaan Vespa di Indonesia ternyata bisa menyatukan ratusan orang dan membuat mereka bersaudara atau lebih kerennya di sebut BROTHERHOOD. Berawal dari saling bertukar informasi diantara penggemar- penggemar vespa, hubungan ini kian erat dan akhirnya terjalin persaudaraan Yang melahirkan Club atau Komunitas yang tidak menonjolkan ego individu, tetapi hal ini lebih untuk membentuk persaudaraan dalam satu Komunitas guna mempererat tali persaudaraan antara sesama penggemar vespa.

Bertolak ukur dari hal di atas tiada maksud dari saya untuk menyombongkan diri, maksud dan tujuan saya tidak lain berbagi pengalaman dan bertukar pikiran kepada rekan-rekan sekalian. Adapun kelebihan dan kekurangan dari prologh ini Saya pribadi mohon dikoreksi, Karna pada dasarnya tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.


PRINSIP DASAR KINERJA MESIN VESPA

Prisip dasar kinerja dari pada mesin vespa ini berbasis dua tak atau dua langkah, langkah pertama adalah pembilasan serta percampurannya antara bahan bakar dan udara yang sebelumnya sudah di atur dari karburator, lalu langkah kedua proses penekanan bahan bakar keruang bakar sehingga terjadilah ledakan dari percikan api busi dan bahan bakar yang berakibat adanya dorongan seher yang memutar poros engkol dan kopling gir transmisi. Di bawah ini saya akan menjelaskan perangkat mesin vespa super yang terdiri dari

I. KARBURATOR
Karburator adalah satu komposisi alat yang mengatur suplai bahan bakar ke ruang bakar, ini sebuah alat yang berkerja secara kinetik tanpa alat elektronik sipengendara hanya mengatur suplai udara melalui tuas gas yan ada distang kemudi lalu perangkat lainnya dari karburator menyesuaikan dengan sendirinya.

II. PENGAPIAN
Yang disebut Proses pengapian adalah terjadinya satu percikan api busi sebagai penyulut bahan bakar yang telah tercampur dan terbilas oleh poros engkol atau krukas yang ada dalam ruang bakar guna terjadinya ledakan yang menghasilkan dorongan seher. Api yang ada di busi daihasilkan dari SPUL PLATINA yang ada dalam medan magnet, setrum dari spul di stabilkan KONDENSATOR berukuran 2 farad lalu di sinyalkan atau sistem pemulsaran oleh PLATINA setrum yang melalui proses di atas di perkuat atau perbesar oleh KOIL, proses ini berdampak percikan api di BUSI berkekuatan lebih dari 4000 voltase dengan titik ampere lemah

III. RUANG BAKAR
Ruang bakar adalah satu ruang yang ada di dalam mesin vespa untuk menghasilkan tenaga berkapasitas 150 CC, di sini terjadi proses MIXTURISASI atau penyampuran antara bahan bakar berjenis bensin dengan udara KRUKAS atau poros engkol stelah bahan bakartercampur di transperkan oleh seher yang nya tlah terdorong oleh proses sebelumnya melelui rongga ransfering yang ada pada BLOK SILINDER, lalu bahan bakar mengalami penekannan ke ruang vakum yang ada pada HEAD SILINDER di sini lah terjadi ledakan hasil dari tekanan dan percikan api busi, sisa bahan bakar yang berjenis korbon dioksida dibuang ke udara lepas melalui lubang buang mengarah ke KNALPOT yang berfungsi menmanfaatkan gas buang sebagai kompresi balik untuk menyempurnakan proses selanjutnya, dan juga knalpot ini berfungsi sebagai peredam suara ledakan,

IV. ROTASI ATAU PUTARAN MESIN
Tiga proses di atas menghasilkan rotasi atau perputaran mesin dan gir-gir yang ada di girbok di melalui KOPLING atau cluth yang berpungsi sebagai otomatis penetral putaran gir sesui dengan keinginan pengendara dalam gir bok terdiri dari GEAR PRIMER atau lebih di kenal dengan gigi borobudur rotasi dari gigi borobudur ini berhubungan langsung dengan GEAR SEKUNDER atau lebih dikenal sebagai gigi seri. Pengaturan transmisi dari kecepatan gigi 1 ke 4 doleh CRASH GEAR atau gigi silang pengaturan ini langsung di hubung kan ke kendali atau stang motor, keunikan mesin ini dalam mantransferkan tenaga tidak menggunakan sistem rantai. Dalam perawatan lebih murah dan mudah yang terpenting adalah ketelitian dan ka apikan kit menggunakan mesin ini.

MASALAH YANG SERING TERJADI SERTA PENYELESAIAN NYA

i. Karburator sering kotor atau spuyer tersendat Dalam masalah ini berdampak langsung dengan laju motor, motor dalam melaju tersendat- sendat atau motor malah sulit untuk hidup terkadang
pula busi sering mati terlihat dari ujung busi isolatornya berwarna hitam kelang yang mengakiobatkan hilang nya percikan api di busi Penyelesaiannya:

1. Bersihkan tangki bahan bakar dari kotoran dan karat
2. Periksa selang bensin dari kerak bahan bakar
3. Bersihkan karburator menggunakan kompresor angin perikasa kembali lubang- lubang spuyer jangan sampai ada kotoran yang tertinggal, ketelitian di tuntut dalam hal ini
4. Periksa ukuran lobang spuyer sudah pas belum jangan sampai kebesaran atau kekecilan. Bila kebesaran motor akan boros bahan bakar dan juga busi sering mati. Ukuran ubang spuyer berpatokan pada ukuran standar pabrik
5. Setingan atau penyetelan jarum ideal harus pas menurut pengalaman saya caranya denmgan menyetel stasioner karbu pada stelan tertinggi, lalu putar jarum ideal menggunakan obeng kekanan stelah berhenti putaran jarum kendorkan kembali ke kiri perlahan-lahan sampai terdengar suara mesin di putaran ter tinggi,

ii. PENGAPIAN
Permasalahan dalam pengpian juga akan berdampak langsung pada laju motor atau motor tidak bisa hidup, susah starter motor biasanya kendala pengapian berada pada stelan platina yang tidak benar, bisa juga salah satu perangkat pengapian sperti Busi, Koil, Platina, Kondensor, Spul pengapian ada yang sudah tidak layak pakai atau mati. penyelasaiannya:
Langkah pertama periksa warna ujung busi, bila berwarna hitam kelang busi tidak akan memercikan api solusinya stel ulang ukuran spuyer pilot jet dam main jet, beila warna ujung busi merah bata maka pariksa ke bagian yang pengapian yang lainnya. Koil yang layak pakai apabila kita konsletkan kabel busi dengan jarak ke massa mesin kira kira 8 mm masih terjadi loncatan api berwarna biru, bila tida berwarana biru di sini percikan atau laoncatan api berwarna merah ini berarti stelan platina tidak benar atau si koilnya yang memang sudah lemah, loncatan api dari koil dipengaruhi langsung oleh stelan platina, Penyetelan platina yang benar adalah berjarak kerenggangan antara konektor minus dan konektor plus nya kira-kira 0,5mm. dengan menggunakan obeng min, perlu di ingat penyetelannya jangan di ketok karna hal akan mepersingkat umur pakai platina karna entara konektor tidak lurus atau bengkok. Loncatan yang terjadi pada platina juga
berkaitan dengan kondisi kondensator Pemeriksaan kondensator amat lah mudah apa bila terjadi lancatan api di platina ini di karenakan kondensator anda sudah tidak layak pakai, ganti kondensor anda atau ada cara lain yaitu cangkok kondensor dengan kondensor lainnya atau sistem kondensatornya di double dengan ukuran kapasitas kondensor yang sama 2 farad, Yang terakhir adalah cek spul pengapian anda masih layak pakai atau harus di gani degngan yang baru, tanda spul pengapian rusak, biasanya kumparan spul lecet, gulungan spul kendor, spul putus.
Apabila semuanya stabil maka anda wajib memeriksa nap puur atau ketepatan pengapian tapi sebelumnya lihat dulu kondisi spi magnet patah atau tidak juga lihat kondisi rotor masih bagus atau sudah tidak, ukuran nap puur adalah 21 drajat sebelum titik mati poros atau kondisi pala seher di atas.

iii. Motor macet tidak bisa starter Ini adalah suatu trable mesin yang lebih fatal biasanya hal ini terjadi di kerenakan lakher atau BEARING ada yang rusak, stang sekher atau CONECTING ROOD rusak, ring sekher patah, sekher atau PISTON tidak layak pakai, perangkat di gear bok ada yang patah, PER GIGI PRIMER rontok, PLAT KOPLING yang sudah tidak layak pakai. GIGI STATER ompong atau rontok. Proses penyelesainnya harus turun mesin dan kita harus bongkar semua perangkat mesin agar lebih mudah pengecekan nya. Apabila dalam pengecekan perangkat ternyata ada yang rusak lebih baiknya kita ganti dengan yang baru, untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan yang bisa saja nanti terjadi di dalam kita mengoprasikan kendaraan
kita di jalan.

iv. Motor tidak nyaman di kendarai atau goyang Dalam kondisi ini diluar dari pada mesin kecuali perangkat penunjang dan stabizer getaran atau karet mesin, masalah ini menyangkut kenyamannan kita dalam berkandara karna semua ini akan berdampak langsung dalam SAFETY REEDING keselamatan kita terancam bila hal ini di biarkan. Adapun panenggulangnganya sbb:
cek kondisi kelayakan ban dan pelek, bila ban botak harus ganti kondisi pelek pun harus stabil jangan ada speleng atau goyang Cek kondisi as ayun masih layak pakai atau tidak, biasanya dalam kondisi ini pala babi depan akan goyang apa bilia as ayun rusak, semua itu berdampak langsung pada sistem kendali kendaraan anda, Cek lassan bodi pada titik tumpu seperti, DEK MOTOR, TULANG BUAYA, LUBANG AS MESIN, TUMPUAN SOK BLAKANG, DLL. Bila terjadi keropokan pada bodi jangan biarkan hal itu berlarut karna akan berakibat kerusakan bodi yang lebih fatal bahkan pernah terjadi notaor tiba tiba patah. Cek kondisi STABIZER GETARAN atau karet-karet mesin dan shokbreker juga MOUNTING sok blakang, bila terlihat sudah usang atau rusak harus cepat-cepat di ganti. Cek SOKBREAKER, apa bila sok breker sudah lemah baik pernya atau sok wajib untuk kita ganti, jangan lupa kondisi mur roda baik depan maupun belakang dalam kondisi kencang dan terkunci paku pengunci. Jangan sekali kali anda pertaruh kan nyawa anda hanya karena malas untuk memperbaikinya.

PENUTUP

Demikian lah prologh ini saya sampaikan kepada anda selaku saudara saya di vespa, ketelitian anda adalah kunci kanyamanaan dan keselamatan dalam mengendarai vespa di jalan, JANGAN PERNAH ANDA MEMPERTARUHKAN NYAWA ANDA DENGAN KENDARAAN YANG TIDAK LAYAK PAKAI. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan trima kasih. Bravo vespa mania indonesia jaya selalu.

LANGKAH AMAN MEMBELI VESPA

Memiliki Vespa tua merupakan salah satu keinginan terpendam banyak orang yang pada saatnya nanti ingin diwujudkan. Kenyataan ini sangat wajar mengingat Vespa tua merupakan satu dari beberapa barang-barang yang cukup populer untuk dimiliki, dikoleksi, bahkan dijadikan investasi, baik oleh generasi muda maupun generasi sebelumnya.

Permasalahannya disini adalah bagaimana memilih Vespa yang begitu banyak varian sehingga dapat menjadi pilihan tepat bagi para pendatang baru (new comers) dalam dunia Vespa tua, tanpa harus membuang uang dengan percuma dikemudian harinya.

Tulisan ini ditujukan bagi new comers yang ingin memasuki dunia Vespa tua dimana pada kelanjutnya adalah generasi penerus pecinta Vespa di negeri yang kita cintai ini.

Saat ini berkembang paradigma umum yang kurang tepat dalam melihat Vespa tua sebagai sebuah kendaraan stylish. Hal ini dapat dimaklumi apabila yang bersangkutan hanya sekedar penikmat Vespa tua sebagai bunga-bunga nan indah dan lucu yang bertebaran di jalan-jalan tanpa sebuah keinginan untuk memilikinya.

Namun apabila ia diposisi sebagai peminat yang ingin memiliki Vespa tua, melihat tampilan fisik saja merupakan sebuah kekeliruan awal yang akan menghadang dikemudian harinya. Pengalaman menunjukan, new comers yang terjebak dalam situsi demikian akhirnya pasrah atau berusaha untuk mencari justifikasi atas pilihannya tersebut. Beberapa hal penting yang dapat dijadikan acuan secara umum dalam memutuskan untuk membeli Vespa tua adalah sebagai berikut:

1. Kesesuaian Antara Surat-surat dengan Vespa-nya

Pastikan terlebih dahulu kesesuaian antara nomor mesin dan bodi di BPKB dan STNK dengan nomor yang berada di mesin dan body Vespa yang sedang diincar. Nomor-nomor yang terdapat di BPKB dan STNK sangat jelas tertera pada lembarannya, sedangakan nomor mesin Vespa tua umumnya berada di bagian batangan mesin yang menghubungkan dengan baut sasis.

Sementara itu nomor bodi Vespa tua umumnya berada di bagian bawah box kiri (box bagasi) dengan kode awal misalnya VNA, VNB, VBA, VBB, VBC dan lain-lain. Namun demikian beberapa varian Vespa ada yang nomor bodinya berada di sebelah kanan (box mesin) dekat dengan mesin umumnya untuk jenis Vespa keluaran akhir decade 1960’an keatas.

Dalam fase ini hal yang perlu mendapat perhatian tambahan ialah pastikan nomor yang berada di mesin dan bodi tersebut bukan nomor aspal. Adapun secara umum ciri-ciri nomor aspal yang berada di bagian mesin adalah disekitaran permukaan nomor tersebut banyak terdapat goresan-goresan yang kadar warnanya berbeda (seperti bekas dihapus dengan amplas atau grinda) dengan bagian lainnya.

Sementara itu untuk bagian bodi dalam pengecekan aspal tidaknya nomor tersebut secara umum selain salah satunya sama dengan seperti yang dilakukan dalam melihat kondisi nomor mesin, juga dapat dilakukan dengan meraba disekitaran sisi dalam daripada bagian yang terpatri nomor bodi dimaksud. Bila terdapat bekas las-lasan disekelilingnya besar kemungkinan nomor tersebut bukan milik bodi Vespa yang sebenarnya.

Banyak nomor bodi Vespa yang telah tertutup cat maupun dempulan, apabila hal ini terjadi mohon ijin kepada si pemilik untuk menghilangkan lapisan tersebut agar nomor terlihat jelas. Apabila dalam langkah pertama ini terjadi ketidak cocokan satu dengan lainnya, ya…say bye-bye aja dech… cari Vespa lainnya, dengan demikian paling tidak telah terselamatkan anggaran kita untuk membeli Vespa yang telah mengalami mutilasi tersebut.

2. Komposisi Bodi Set

Pengertian dari bodi set disini adalah bagian-bagian Vespa yang meliputi spakbor, stang, bodi, tanki bensin serta box kiri kanan. Pertimbangan komposisi bodi set dimasukan sebagai langkah kedua dengan perhitungan karena bagian-bagian inilah yang akan menjadi daya tarik pertama bagi pandangan umum secara fisik Vespa.

Selain itu juga, apabila salah satu bagian dari bodi set tersebut tidak sesuai dengan komposisinya maka dalam mencari yang sesuai komposisi daripada bodi set akan jauh lebih sulit (terutama Vespa keluaran tahun 1950’an dan 1960’an) dibandingkan dengan masalah kesehatan mesin.

Maksudnya dalam membandingkan dengan kesehatan mesin adalah karena secara umum banyak bengkel Vespa yang dapat menangani masalah kesehatan mesin maupun yang menyediakan onderdil/spare parts Vespa dibandingkan yang menyediakan bagian-bagian bodi set (terutama yang original). Hal tersebut mengingat sudah tidak diproduksinya bagian-bagian bodi set oleh pihak Piaggio disini.

Masalah umum yang terjadi dalam fase ini adalah terjadinya kropos pada bidang-bidang tersebut. Sesungguhnya sebuah evolusi yang wajar pada barang-barang old crack, apalagi barang tersebut sebuah kendaraan yang harus berinteraksi secara rutin dalam segala macam cuaca dan medan yang ada di negeri ini.

Kondisi tersebut sebenarnya tidak perlu terlalu dirisaukan sepanjang lokasi karat dan cenderung kropos dimaksud tidak terlalu menghabiskan keseluruhan bidangnya. Ini mengingat banyak bengkel restorasi skuter maupun bengkel las yang dapat menanganinya dengan baik.

Minimalisir ketidaksesuaian komposisi bodi set adalah jawaban yang tepat apabila memang Vespa yang diincar mengalami ketidaksesuaian. Perbandingan keberadaan (ketersediaan dipasaran) satu barang dengan lainnya merupakan langkah lanjutan dalam fase ini. Kategori bodiset yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi adalah:

A. Frame/bodi; jangan pernah melirik bagian ini yang telah mengalami potongan maupun lubang-lubang yang sengaja dibentuk oleh pemilik lamanya.

B. Handlebar/stang; upayakan ketersediaan stang/handlebar sesuai dengan komposisi tahun keluaran Vespa dimaksud.

C. Tanki bensin, box kiri-kanan dan spakbor adalah bagian selanjutnya yang apabila memang tidak sesuai dengan tahun keluarannya, masih banyak buatan local tersedia dipasaran umum.

3. Keutuhan Mesin

Setelah kepastian akan adanya kesesuaian antara surat-surat dengan wujud Vespa serta adanya kesesuaian komposisi Vespa yang sedang diincar, hal berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah meneliti masalah keutuhan mesin.

Pastikan bahwa keutuhan mesin masih berada pada posisinya. Mengingat Vespa tua kebanyakan belum menggunakan system kelistrikan dengan model CDI maka upayakan sistim tersebut untuk dikembalikan ke model awalnya (menggunakan platina).

Menggunakan CDI memang sebuah kemanjaan yang disediakan oleh peradaban dalam menyalakan sebuah Vespa namun dari segi perawatan, model tersebut ke depannya akan lebih memakan banyak biaya dibandingkan dengan model platina selain juga akan menghilangkan atmosfir vintage yang terkandung dalam Vespa tersebut.

Disamping itu juga banyak kemungkinan bahwa mesin Vespa yang sudah lama tidak digunakan bukanlah sebuah harga mati bahwa kondisi tersebut tidak dapat dinyalakan kembali. Banyak bengkel Vespa yang dapat menyalakan kembali mesin tersebut di seantero jagad ini. Salah satu hal yang perlu diingat bahwa untuk beberapa bagian mesin Vespa varian umum produksi tahun 1960’an masih dapat di kanibal dengan generasi mesin kelanjutannya.

Setelah langkah-langkah tersebut di atas terpenuhi maka satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah mencari informasi seluas-luasnya. Dimana hal ini tersedia sangat banyak baik itu di media internet, media cetak, club-club Vespa serta individu-individu yang memahami dengan baik masalah Vespa. WELCOME TO THE VESPA WORLD Bro…!!! you’ll become a Vespa saviour in our lovely country.

Written by Bambang Subiyantoyo