20100226

Karakteristik istri ideal (dikutip dari buku 'Be a great wife' hlm. 12)

Dia senantiasa memperhatikan kekurangan diri dan memikirrkan agamanya serta menghadap Tuhannya
Suaranya dipelankan, lebih banyak diam, sikapnya lembut, lidahnya terjaga, sangat pemalu, amat berhati-hati jangan sampai mengucapkan kata2 yang buruk, lapang dada dan penyabar.
Dia sedikit sekali melakukan tipu muslihat, banyak bersyukur, menjaga kehormatannya, steril dr aib, penyayang, dermawan, rela, bersih, lembut, sangat baik, akhlaknya bagus dan budi pekertinya halus.
Dia tidak pernah berbohong, bebas dari rasa kagum terhadap diri sendiri, meninggalkan semua hal yang kotor, bersikap zuhud terhadap dunia, tenang, tidak banyak bercanda, tidak mengumbar nafsu, jarang sekali bersiasat namun dapat diandalkan.
Hatinya penuh belas kasih dan cintanya tulus.
Jika dihardik dia menahan diri dan jika diperintah dia taat.
Dia membenci sikap enggan untuk berbuat baik.
Dia tidak menyukai pemborosan dan membenci hal2 yang makruh serta murka terhadap sikap angkuh.
Dia merawat diri dengan wewangian khas wanita dan celak mata serta air.
Dia puas dengan rizki yang sekadar mencukupi.
Dia menutup auratnya dengan menjaga diri.
Dia sangat menyayangi keluarga, lembut terhadap suami, bersikap manja kepadanya, memurnikan cinta kepadanya, menyerahkan jiwa raga kepadanya, tidak mempersulitnya dan mengalah demi urusannya.
Dia lebih mengutamakan pendapat sang suami daripada pendapat pribadinya.
Dia membiarkan sang suami memimpin dirinya.
Dia menjaga rahasianya, melimpahkan sebesar2 cinta kepadanya, dan lebih mementingkan sang suami daripada ayah-bundanya sendiri.
Dia tidak pernah menyinggung kekurangannya ataupun membocorkan rahasianya.
Dia memperbaiki urusannya, ikut bergembira dengannya, tidak membiarkannya sendirian dalam kesulitan dan kemiskinan tetapi justru menambah cintanya kepada sang suami di saat miskin.
Dia menerima kemarahannya dengan kelembutan dan kesabaran, membuatnya senang sewaktu dia marah, menghindari kemurkaannya, waspada di saat dia sedang tidak bersamanya dan merasa senang dengan melihatnya.
Dia adalah pendengaran, penglihatan, dan hati bagi suaminya.
Dia senantiasa berdzikir, memahami ilmu Allah dan mengamalkannya.
Dia jalankan semua perintah Allah sehingga dimuliakanlah dia.



Semoga bermanfaat untuk kita semua...

20100224

How do you choose between a backpack and a Messenger?


How do you choose between a backpack and a Messenger?


We’ve been stalking a few conversations in tweet world, and realised that many crew are struggling to know even which format of bag will suit their carry needs.

So we had a quick jam, and have come up with a few core principles to shape your decision. Have a read, see if you agree, and maybe even bang us some of the factors that make a big difference to you.

We’ll then try and update and revise this puppy as we learn more about what you guys rate as important factors.

Happy viewing!

——————-
SUMMARIES:

CHOOSING A BACKPACK

Carry Optimised: Heavier loads, dynamic activities, longer trips

Message: Backpacks announce that your primary need is in carrying. That’s why they can feel funny in a workspace (”how I got here is more important to me than being here”).

Environs: Backpacks thrive in outdoors, diverse travel, & sports settings. Hmmm… and schools (which hasn’t really done much to help the image of backpacks).

Contents: They work really well with diverse contents (backpack formats allow for better pocketing efficiency). And there’s that heavy loads thing.

Shape: Go with a shape that resembles your primary contents (squarer for folders & laptops, rounder for clothes).

CHOOSING A MESSENGER

Access Optimised: Lighter Loads, hotter Climates, shorter trips

Message: Messengers say that you hop between places, accessing on the go. That’s why they look great on bike couriers & uni students.

Environs: Yep, these are urban tools that never get too remote (they’d hurt to carry them there). They thrive in hot climates (less body contact).

Contents: They’re reasonably accomodating, but you’re better with fewer items as organisation can throw them out (other than those hideous computer bags that sales guys carry around). If you have loads, go a backpack (like many couriers have begun to).

Shape: Go squarer & structured for just work, or softer & wider to look like you have a life.

ada email kaya gini : HARAP DICOBA ( PASTI KAGET DECH N CUCOK BANGET!!!)

>HARAP DICOBA ( PASTI KAGET DECH N CUCOK BANGET!!!)
Guys.....u must try this.tapi kalian bener2 jangan ngeliat


jawabannya di bawah ya...loe ikutin aja instruksi2nya, dijamin

deh bakal kaget loe liat hasilnya, gue aja masih terheran2
dan geleng2 kepala...... tapi mikirnya jangan lama2,
apa yang ada di hati loe aja
tapi bukan berarti asal2an loooohh..... enjoy....



> Psikotest ini diambil dari email internet,
>
> diterjemahkan oleh orang tersebut dari bahasa
>
> asalnya Japanese. Anda akan menemukan hasil
>
> yang sangat mengejutkan.
>
> Orang yang memikirkan game ini,
>
> konon sesudah membaca mail ini,
>
> harapannya dapat terkabul. Pasti anda akan
>
> terkejut melihat hasilnya.!!!
>
>
>
> Cuma janji dulu!
>
> JANGAN MEMBACA JAWABAN
>
> DIBAWAHNYA TERLEBIH DAHULU.
>
> ISI DULU INSTRUKSI YANG DIMINTA.
>
> BACA SATU PARAGRAF DEMI SATU PARAGRAF.
>
>
>
> Pertama-tama siapkan bolpen dan kertas...
>
> Waktu memilih nama, anda harus memilih orang
>
> yang anda kenal. Jangan terlalu banyak mikir,
>
> tulislah apa yang ada di kepala anda.
>
>
>
> INGAT : Maju satu paragraf per paragraf...
>
> Kalau anda membaca kelanjutannya, Permohonan
>
> anda tidak akan terkabul.
>
>
>
> 1.. Pertama-tama tulis angka 1 sampai sebelas di
>
> kertas anda secara vertikal (atas ke bawah)
>
>
>
> 2.. Tulis angka yang paling kamu senang (antara 1-
>
> 11) disebelah angka No.1 dan 2
>
>
>
> 3.. Tulis 2 nama orang (lawan jenis) yang kamu
>
> kenal, masing-masing di No.3 dan No.7
>
>
>
> 4.. Tulis 3 nama orang yang kamu kenal di No.4, 5,
>
> dan 6. Disini kamu boleh menulis nama orang di
>
> keluarga, teman, kenalan. Siapapun OK. Cuma
>
> harus yang kamu kenal
>
>
>
> 5.. Di no.8, 9, 10 dan 11 kamu tulis nama judul
>
> lagu yang berbeda-beda
>
>
>
> 6.. Terakhir, tulis kamu punya permohonan.
>
> (Kamu minta permohonan)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> NAH......... dibawah ini ada jawaban dari psikotest-nya mudah-mudahan cocok jawabannya.
>
> 1.. Anda harus memberitahu ke orang yang anda
>
> tulis di No. 7 tentang psi kotest ini.
>
> 2.. Orang yang anda tulis di No.3 adalah orang
>
> yang kamu cintai.
>
> 3.. Orang yang anda tulis di No.7 adalah orang
>
> yang kamu suka, tetapi bertepuk sebelah tangan.
>
> 4.. Orang yang anda tulis di No.4 adalah orang
>
> yang anda rasa paling penting bagi anda.
>
> 5.. Orang yang anda tulis di No.5 adalah orang
>
> yang paling mengerti tentang anda.
>
> 6.. Orang yang anda tulis di No. 6 adalah orang
>
> yang membawa keberuntungan pada anda.
>
> 7.. Lagu yang anda tulis di no. 8 adalah lagu yang
>
> ditujukan untuk orang No.3
>
> 8.. Lagu yang anda tulis di no.9 adalah lagu yang
>
> ditujukan untuk orangNo.7
>
> 9.. Lagu yang anda tulis di no.10 adalah lagu yang
>
> melukiskan apa yang ada di hati anda.
>
> 10.. Terakhir, lagu yang anda tulis di No.11 adalah
>
> lagu yang melukiskan hidup anda.
>
>
>
> BAGAIMANA APAKAH CUKUP JITU ??????
>
> Anda harus mengirimkan email ini ke 10 orang dalam waktu 1 jam.
>
> Dengan begitu, permohonan anda akan dikabulkan. Kalau anda
>
> tidak mengirimkannya, niscaya permohonan anda akan terjadi yang sebaliknya

20100218

TUJUH WASIAT RASULULLAH SAW

Dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah Saw telah memerintahkan tujuh wasiat kepadaku :
1. Dia memerintahkan supaya aku mencintai para fakir miskin dan selalu dekat dengan mereka.
2. Dia memerintahkan supaya aku melihat orang yang ada dibawahku dan aku agar tidak selalu melihat orang yang ada diatasku.
3. Dia memerintahkan agar aku menyambungkan silaturahim (kasih sayang) walau dia sudah membelakang
4. Dia memerintahkan agar aku tidak meminta sesuatu kepada seseorang.
5. Dia memerintakan supaya aku mengatakan yang benar walaupun pahit.
6. Dia memerintahkan supaya aku tidak takut pada celaan orang yang mencela dalam (menegakkan kebenaran) Allah.
7. Dia memerintahkan supaya aku memperbanyak ucapan “Laa haula wa laa quwwata illa billah” sebab itu salah satu perbendahaan dibawah Arsy (HR. Ahmad)

Penjelasan :
1. Dia memerintahkan supaya aku mencintai para fakir miskin dan selalu dekat dengan mereka. Marilah kita lihat jasa kaum miskin lewat pendekatan fungsional :
Kaum miskin berjasa dalam melakukan pekerjaan kotor dan berbahaya, dengan upah yang relatif murah.
Dengan bayaran yang relatif murah mereka memberikan subsidi pada kegiatan ekonomi orang kaya. Pembantu rumah tangga misalnya, mensubsidi kelompok menengah keatas . Lantaran jasa mereka, ibu-ibu memperoleh waktu luang untuk mengejar karier, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan lain lain.
Kaum miskin memberikan status pada orang orang kaya. Mereka membungkuk untuk membuka pintu mobil anda. Bersimpuh mengantarkan makanan majikannya. Bahkan selalu siap setiap saat menjadi saluran kemarahan anda dan siap memberikan pujian pada majikan yang kekurangan harga diri.
Kaum miskin siap ( mau ataupun tidak) dikurbankan demi pembangunan. Kapan saja jalan baru dibangun, Komplek Perumahan Real estate dibangun, Komplek pertokoan didirikan dan taman taman dibuat, para kaum miskinlah yang paling banyak dikorbankan. Coba lihat dalam catatan sejarah Monumen monumen bersejarah yang masih berdiri sampai sekarang, seperti waktu pembanguan Piramida Mesir, Tembok Besar di China, Candi Borobudur, dll. Semuanya dibangun dengan keringat, air mata dan darah mereka.
Ternyata kaum miskin sangat fungsional bagi masyarakat , karena itu kita harus berkhidmat kepada mereka sebagaimana mereka telah berhidmat kepada kita. Allah Swt menganugrahkan gelar ‘ PENDUSTA AGAMA” kepada orang orang yang tidak memperhatikan, memikirkan, membantu dan mencintai kaum miskin dan anak yatim, Walaupun orang tersebut rajin shalat. “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama ? Itulah orang yang menghardik anak Yatim. Dan tidak mengajurkan memberi makan orang miskin (QS. Al-Maa’uun 107 : 1-3).

2. Dia memerintahkan supaya aku melihat orang yang ada dibawahku dan aku agar tidak selalu melihat orang yang ada diatasku.
Sikap ini akan melahirkan kepribadian tasyakur bin ni’mat, artinya selalu mensyukuri ni’mat yang dia terima, tanpa harus melihat apakah ni’mat itu besar atau kecil. Imam Muhammad bin Isma’il (Ash Shan’ani) dalam kitab Suhubus Salam Juz IV hal 151, berkomentar bahwa hadist ini merupakan petunjuk kepada si hamba agar selalu mesyukuri ni’mat-Nya. Dan yang disambut dengan urusan keduniaan . (Misalnya , kalau kita berpendapatan Rp. 20.000,-/hari, maka lihatlah orang yang berpenghasilan dibawah kita agar kita timbul rasa syukur. Sedangkan untuk urusan keakhiratan , perlu meihat orang yang berada di atas kita, agar timbul semangat kompetitif (berlomba) dalam kebaikan. Sikap ini sangat dianjurkan oleh Islam “ Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan ( QS. Al Baqarah 2 :148).

3. Dia memerintahkan agar aku menyambungkan silaturahim (kasih sayang) walau dia sudah membelakang .
Ibnu Abi Jamrah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan silaturahmi adalah menyambungkan kebaikan semampu mungkin dan menolak kejelekan sekuat mungkin. Dan ini hak kaum mukminin. Adapun kepada kaum kuffar dan fasik wajib memutuskannya, kalau nasehat sudah tidak mempan lagi untuk mereka (Suhubus Salam vol. IV hal 162). Imam Al-Qurtubi berpendapat bahwa Silaturahmi itu ada dua macam : yang umum dan yang khusus.
Yang umum ialah ROHIMUD DIN (Kasih sayang agama), dan wajib menyambungkannya dengan cara TAWWADUD (saling mengasihi), TANAASHUH (saling menasehati), AL’ADI (bersikap adil) serta melaksanakan hal-hal yang wajib dan sunnah.
Sedangkan Silaturahmi yang khusus, dilakukan dengan cara menambah NAFAQAH (memberi bantuan) kepada saudara yang dekat dan tidak melalaikan kondisinya. Menyambungkan Silaturahmi (kasih sayang) termasuk ahlak mulia dan sebaiknya orang yang memutuskan diancam dengan neraka “ Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan, yaitu memutuskan silaturahmi” (HR. Muttafaq Alaih)

4. Dia memerintahkan agar aku tidak meminta sesuatu kepada seseorang
Mengapa Rosulullah Saw berwasiat seperti ini ? Muhammad Iqbal dalam Asrar-i-Khudinya menjawab , sebab : Dengan meminta, diri bagaikan diiris-iris : Dengan meminta, sirnalah sinar-sinar pelita diri; dengan meminta , simiskin makin tertindas; dengan meminta, peminta minta makin ternista.
Namun, sampai seberapa jauh kita dilarang meminta ?
Renungkanlah peristiwa berikut ini : !!! Suatu saat, Qabishah putra Mukharik, sahabat Rasulullah Saw menanggung beban yang berat untuk membiayai dana keperluan sosial, Ia datang menemui Rasulullah Saw, meminta bantuan. Rasulullah Saw kemudian memberi nasehat : “Tegakkan urusanmu sampai datangnya sedekah untukmu, Hai Qabishah !. sesungguhnya perbuatan meminta hanya diperbolehkan dalam 3 (tiga) keadaan, yaitu :
Bila seseorang menanggung beban kebutuhan sosial (umum). Bila urusan tersebut telah selesai, maka harus berhenti meminta sumbangan.
Seseorang yang tertimpa malapetaka, sehingga ludaslah harta bendanya, maka ia boleh meminta sampai punya kehidupan lagi.
Seseorang yang jatuh pailit dan hal ini disaksikan oleh tiga orang dari kaumnya, maka ia boleh meminta sampai punya penghidupan lagi.
Meminta – minta disebabkan selain ketiga kasus di atas adalah haram hai Qabishah !! Dan barang siapa yang telah memakannya, maka berarti memakan barang haram (H.R Imam Muslim 1044) : “ Ingatlah !! Barangsiapa yang meminta-minta harta orang lain dengan maksud untuk MEMPERKAYA DIRI, maka sebenarnya dia meminta-minta bara api. Maka silahkan meminta terus kalau berani, atau berhenti ( HR. Imam Muslim 1041).

5. Dia memerintakan supaya aku mengatakan yang benar walaupun pahit.
Dalam suatu Riwayat disebutkan bahwa Addinu Annasihah (Agama itu Nasehat), Artinya salah satu tanggungjawab beragama adalah menasehati. Nasehat bagaikan obat, ada yang manis dan ada pula yang pahit. Dalam wasiat ini Rasululloh Saw menekankan bahwa ajaran agama (kebenaran) perlu disampaikan walaupun terasa pahit oleh orang yang menyampaikan atau oleh orang yang menerimanya. Menyampaikan Al-Haq (kebenaran) merupakan tanggungjawab setiap orang yang tidak mau merugi, “ Demi massa !, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menepati kesabaran (QS, Al-Ashr 103 : 1-3). Barang siapa yang melihat kemunkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya (kekuasaannya), jika dia tidak mampu hendaklah dia mengubah dengan lidahnya, dan jika dia tidak mampu juga, maka hendaklah mengubah/menolak dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. Sesudah itu tidak ada lagi iman walaupun sebesar biji sawi (H.R Muslim).
Dari keterangan ini jelaslah bahwa mendobrak segala kemunkaran dan kebatilan dengan lisan, menduduki peringkat kedua setelah dengan kekuasaan. Mampu dan tidaknya seseorang melaksanakan wasiat yang kelima ini. Sangatlah ditentukan oleh kadar keimanannya. Semakin tinggi frekuensinya maka keberanian kearah itu pun tinggi dan sebaliknyalah kalau rendah frekuensinya maka upaya kearah itupun lemah.

6. Dia memerintahkan supaya aku tidak takut pada celaan orang yang mencela dalam (menegakkan kebenaran) Allah.
Nampaknya perlu kita renungkan peristiwa berikut ini : Suatu saat, Luqmanul Hakim mengajak putranya berjalan-jalan dengan mengendarai seekor keledai. Hingga lewatlah mereka berdua pada sekelompok orang, tiba-tiba salah seorang diantara mereka protes, “Tidakkah kalian merasa kasihan pada keledai ini ! Coba turunlah salah seorang diantara kamu untuk mengurai bebannya ! Mendengar celaan itu, putranya turun , lalu merena meneruskan perjalanan, hingga lewatlah mereka berdua pada sekelompok orang, tiba-tiba salah seorang diantara sekelompok orang itu ada yang protes pada Luqman tidaklah kau merasa kasihan sama anakmu ! dia berjalan dengan payah, Sementara kau nyaman diatas kendaran !” Turunlah sang ayah dari kendaraanya lalu digantikan oleh putranya, Kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan, hingga lewatlah pada sekelompok orang, tiba-tiba dikalangan sekelompok orang itu ada yang protes pada anaknya. Hai anak yang tak punya perasaan ! apakah kau tega membiarkan ayahmu jalan kaki sementara kau di atas kendaraan, padahal tenagamu masih kuat !” Akhirnya anak itu mengeluh kepada Ayahnya, “Ayah apa sebenarnya yang harus kita lakukan !? kita sudah menuruti semua saran mereka, tapi ternyata kita tidak bisa selamat dari celaan yang lainnya.” Ayahnya menjawab : “anakku sayang !! perlu kau ingat, sebenarnya kasus ini merupakan pelajaran berharga untukmu.. Kalau yang menjadi ukuran baik dan buruk atau benar dan salah itu manusia, maka kau tidak akan terlepas dari cacian dan celaan mereka, hal ini disebabkan oleh perasaan dan pengalaman mereka yang berbeda beda. Oleh sebab itu janganlah kau jadikan celaan dan cacian manusia menjadi ukuran baik dan buruk/benar dan salahnya sesuatu” (Lihat kitab bahrul adab volume I)

7. Dia memerintahkan supaya aku memperbanyak ucapan “Laa haula wa laa quwwata illa billah” sebab itu salah satu perbendahaan dibawah Arsy (HR. Ahmad)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadist yang senada dengan ini. Suatu saat Rasululloh bertanya, “HaI Abdullah bin Qois ! Maukah aku tunjukkan kepadaku salah satu dari perbendaharaan syurga ? (dia jawab..ya) yaitu kalimat “ Laa haula wa laa quwwata illa billah “. Makna la haula walaa quwwata illa billah ialah “ Tidak ada kemampuan untuk menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan kecuali ada bantuan Allah, dan tidak ada kekuatan untuk taat kepada–Nya kecuali ada pertolongan Allah” Setelah menafsirkan kalimat itu, lalu Rasulullah berkata : Demikian Jibril memberikan kepadaku” (lihat Subulus Salam, vol. IV hal 218).
Imam Ashshan’ani menjelaskan bahwa yang dimaksud perbendaharaan surga ialah tsawab (pahala) ucapan ini menjadi tabungan di syurga dan hal itu merupakan harta yang paling berharga bagi seorang hamba.
Hal ini cukup logis karena “ laa haula wa laa quwwata illa billah merupakan kalimat istislam (penyerahan diri) kepada Allah dibarengi pengakuan bahwa tidak ada penciptaan kecuali Dia serta tidak ada yang bisa menolak suatu ketentuan kecuali Dia Yang Maha Kuasa, Seorang hamba sedikitpun tidak punya kekuasaan (subulus salam, vol IV hal 218)

Pandanglah Laut, Apakah Yang Anda Pikirkan?

Jika seseorang mengerahkan pandangan ke laut, memikirkan permukaan laut yang biru.

“ Jika seseorang mengerahkan pandangan ke laut, memikirkan permukaan laut yang biru, maka akan terfikir untuk bermain air atau berenang sekedar berolahraga saja. Mungkin juga hanya sekedar memandang ke lautan untuk menyejukkan matanya dan menikmati keindahan panorama ini.”
“Jika seseorang mengarahkan pandangan ke laut, dan memikirkan apa yang ada didalam laut, maka akan terfikir untuk mengambil mutiara untuk dijadikan perhiasan, Ikan-ikan sebagai makanannya. Boleh jadi mereka akan mengkaji spesies kehidupan lautan.”

“Jika seseorang mengarahkan pandangan ke laut, dan memikirkan apa yang ada di dasar laut pula, mereka akan berfikirkan untuk mengambil minyak bumi yang ada di dasar laut, untuk digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Penjualan minyak ini akan membawa keuntungan berlipat -lipat. Mungkin akan menyebabkan dia seseorang yang kaya raya. “ (Ahmad bin Hanbal, web.islam.gov.my/forum/ mesej.php.)

Ilustrasi di atas lahir dari pola fikir sebagian manusia dalam menyikapi realita/ kenyataan. Dapat disebutkan, cara berfikir mereka ada tiga yaitu :

1. Memandang laut di permukaan saja adalah kiasan bagi berfikiran Dangkal
2. Memandang laut di dalam laut saja adalah kiasan bagi berfikiran Mendalam
3. Memandang laut di dasarnya saja adalah kiasan bagi berfikiran Cemerlang

Demikianlah cara sebagian manusia berfikir dalam mencermati realitas (fakta, kenyataan) yang ada dihadapannya. Suatu realita yang ada didepan mata hanya dilihat dari dzahirnya saja tanpa memikirkan apa yang ada dibalik realitas tersebut. Yang terpikir dalam benaknya hanyalah kesenangan atau kegembiraan saja. Tidak terfikir olehnya untuk melakukan sesuaru yang bisa membuat keadaan tersebut semakin lebih baik. Pemikirannya hanya sebatas panca inderanya. Ia hanya mampu memikirkan apa yang mampu panca inderanya dapatkan. Memandang apa adanya realitas, tidak berpandangan jauh. Inilah yang dimiliki oleh orang-orang yang berfikiran dangkal.

Adapun, berfikiran mendalam, boleh didefinasikan orang yang memikirkan sesuatu yang difahami tetapi tidak mendasar atau tidak mengetahui puncak-puncaknya. Juga gagal mengaitkan fakta-fakta yang benar lagi sahih. Maka dengan itu orang yang berfikiran mendalam tidak mampu memikirkan puncak-puncak realitas yang ada dibaliknya dan yang tersirat melainkan memikirkan apa-apa yang tersurat saja.

Walaupun cara berfikirnya mendalam, amat perlu ditingkatkan lagi sehingga menjadi berfikir cemerlang (Fikrul Mustanir). Cara berfikir cemerlang, mempunyai suatu pandangan yang jauh, memahami puncak-puncak suatu kejadian serta mengetahui penyelesaiannya yang paling tepat. Mampu mengaitkan fakta-fakta yang benar lagi sahih serta mengetahui perkara-perkara yang ada dibaliknya, baik yang tersirat maupun yang tersurat.

Untuk memahami maksud di atas, sebagai orang Islam perlulah merujuk kepada Al Quran sebagai petunjuk dan panduan hidup kita. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang yang berfikir (berakal).” [QS. Ali Imran, 3: 190]

Orang yang berfikiran cemerlang akan memperhatikan segala kejadian yang ada dilangit seperti matahari, bintang, bulan dan sebagainya serta segala hal yang ada dibumi seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia dan sebagainya. Perhatian mereka terhadap alam semesta, kehidupan dan manusia di dunia ini membuat mereka berfikir mestilah ada Penciptanya (alam semesta, kehidupan dan manusia), serta memperhatikan kejadian silih bergantinya kejadian malam dan siang menunjukkan pasti akan adanya Pengatur dari kejadian tersebut.

Memperhatikan isi kejadian yang ada dilangit dan dibumi akan melahirkan sebuah pemikiran bahwa semuanya terjadi mengikuti suatu peraturan yang telah ditetapkan. Orang yang berfikiran mengenai hal tersebut akan meyakini semua yang terjadi menunjukkan akan adanya Sang Maha Pencipta dan Maha Pengatur, yang dipanggil Allah SWT. Maka Maha Pencipta dan Maha Pengatur membuat peraturannya sesuai dengan fitrah kejadiannya (sunnatullah).

Karena fitrah kejadian ini juga diciptakan oleh Maha Penciptanya, maka dengan itu sesuailah kejadian tersebut mengikuti peraturan yang ditentukan oleh Maha Pengaturnya.

Inilah orang yang mempunyai fikiran cemerlang yang mengaitkan dan berlandaskan fakta-fakta yang benar lagi sahih yaitu Al Quran dan As Sunnah. Serta mengetahui yang akan berlaku dari fakta-fakta yang benar itu dengan adanya hari Hisab di padang Mahsyar atas segala amalannya yang dikerjakan di pentas ujian ini (didunia). Serta mencari keredhaan dari Maha Pencipta dan Maha Pengaturnya (Allah) dengan ketentuannya yang termaktub di dalam risalahnya iaitu Al Quran sebagai panduan dan bimbingannya dan apa-apa yang datang dari seorang yang diutuskanNya sebagai contoh dan suri tauladan dari segi ucapannya, perbuatannya dan sifat diamnya yang disebut As Sunnah yang di bawa oleh Muhammad SAW sebagai utusan dan pesuruh Allah Swt.

Fikiran cemerlang ini wajar dimiliki oleh setiap insan yang beragama Islam. Karena Islam itu agama yang sempurna/syumul. Islam itu tinggi dan mengalahkan agama yang lain yang ada didunia ini. Tetapi kini, Islam hanya tak ubahnya seperti seekor Harimau yang kehilangan taring dan kukunya. Islam yang dahulunya dikenali gagah, hebat, terkuat dan pernah memiliki 2/3 dunia hanya tinggal kenangan. Islam saat ini diinjak-injak, dihinakan dan dirusak oleh musuh-musuhnya. Darah yang mengalir dari kaum muslimin saat ini bagaikan darah yang tidak berharga, karena tak ada pembelanya. Nyawa orang Islam lebih murah jika hendak dibandingkan dengan nyawa Ikan Paus yang mempunyai Akta Perlindungan. Kemuliaan orang Islam tidak perlu diceritakan lagi,hilang lenyap entah kemana. Pendek kata saat ini perkara buruk yang menimpa umat islam saat ini dipikul diatas bahu setiap muslim termasuklah empunya diri ini.

Mengapa? Sebab keterpurukan dan kehinaan orang islam saat ini dikarenakan mayoritas kaum muslimin berfikiran dangkal tidak berfikiran cemerlang.

Ketidak mampuan memikirkan apa yang ada dibalik realitas yang dihadapi saat ini. Hanya memikirkan kesenangan dan kegembiraan saja. Bahkan tidak berusaha untuk merubah keadaan yang memprihatinkan supaya berubah menjadi lebih baik. Memandang realitas yang ada tanpa berfikiran jauh. Inilah ciri-ciri yang dimiliki oleh orang yang berfikiran dangkal.

Apabila orang islam memandang permasalahan yang yang terjadi saat ini - kemiskinan, korupsi, kriminalitas, degradasi moral, kenaikan harga barang, kenaikan bahan bakar, mahalnya biaya pendidikan, wabah kelaparan- secara menyeluruh, maka akan didapatkan kesimpulan bahwasanya semuanya mempunyai korelasi satu sama lain. Permasalahan yang terjadi dan menimpa kaum muslimin saat ini diakibatkan oleh kebijakan para pemangku otoritas (pemerintah) yang tidak cemerlang. Kebijakan yang lahir dari pandangan pendek, Menyelesaikan masalah sebagian-sebagian, atau menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan duniawi telah membawa kehancuran pada negeri ini. Inilah saya kira ciri pemerintah kita pun ternyata berfikiran dangkal.

Kesejahteraan bisa jadi hanya sekedar mimpi sekiranya para pemimpin kita tidak merubah cara berfikirnya ini. Pemikiran pendek harus di ubah untuk berfikiran jauh, yaitu akhirat. Mengikuti As Sunnah Rasulullah dalam memimpin merupakan methodenya. Inilah cara berpikiran cemerlang. Wallahu ‘alam

Bagaimana Rasulullah SAW Menghormati Seorang Wanita...

Wahai ibuku... Wahai saudariku... Janganlah anda meremehkan amal kebaikan sekalipun kecil, dan ketahuilah bahwa anda diseru untuk menunaikan tanggung jawab anda dengan mencurahkan segenap kemampuan dan banyak berkorban dalam rangka menegakkan bangunan Islam yang agung. Janganlah sekali-kali anda mengelak dari tugas anda sekalipun hanya sedetik karena tipu daya musuh Islam terhadapmu. Mereka musuh-musuh Islam ingin sekiranya engkau menyimpang dari tugasmu yang mulia, dan mereka berupaya menjatuhkan semangatmu dalam berhidmat kepada Islam dan membina umat.
Janganlah..dan sekali lagi janganlah anda mengelak dan mundur dari berhidmat kepada Islam karena anda merasa lemah, tidak ada kemampuan untuk ikut andil dalam menguatkan masyarakat Islam, sebab sesungguhnya perasaan-perasaan seperti itu merupakan rekayasa dari syetan jin dan manusia.
Maka disini kami hendak menyuguhkan di hadapan anda tentang sejarah perikehidupan para sahabiyah sebuah kisah perikehidupan seorang wanita yang lemah, berkulit hitam yang mana cerita ini merupakan sebuah pelajaran bagi kaum muslimin dalam peredaran sejarah dalam hal kesungguhan, tawadhu dan hingga sampai pada puncak semangatnya.
Beliau seorang wanita yang berkulit hitam, dipanggil dengan nama Ummu Mahjan. Telah disebutkan di dalam Ash-Shahih tanpa menyebutkan nama aslinya, beliau berdomisili di Madinah.
Beliau seorang wanita miskin yang memiliki tubuh yang lemah. Untuk itu beliau tidak luput dari perhatian Rasulullah sang pemimpin, sebab beliau senantiasa mengunjungi orang-orang miskin dan menanyai keadaan mereka dan memberi makanan kepada mereka, maka tidakkah anda tahu akan hal ini wahai para pemimpin rakyat ?
Beliau menyadari bahwa dirinya memiliki kewajiban terhadap akidahnya dan masyarakat Islam, lantas apa yang bisa dia laksanakan padahal beliau adalah seorang wanita yang tua dan lemah? Akan tetapi beliau sedikitpun tidak bimbang dan ragu, dan tidak menyisakan sedikitpun rasa putus asa dalam hatinya. Dan putus asa adalah jalan yang tidak dikenal di hati orang-orang yang beriman.
Begitulah, keimanan beliau telah menunjukkan kepadanya untuk menunaikan tanggung jawabnya. Maka beliau membersihkan kotoran dan dedaunan dari masjid dan beliau sapu lalu beliau buang ke tong sampah dan beliau menjaga kebersihan rumah Allah, sebab masjid memiliki peran yang sangat urgen di dalam Islam. Di sanalah berkumpulnya para pahlawan dan para ulama, dan masjid ibarat parlemen yang sebanyak lima kali sehari digunakan sebagai wahana untuk bermusyawarah, saling memahami dan saling mencintai, sebagaimana pula masjid adalah universitas tarbiyah amaliyah yang mendasar dalam membina umat.
Begitulah fungsi masjid pada zaman Rasulullah, demikian pulalah yang terjadi pada zaman khulafaur rasyidin dan demikian pulalah seharusnya peranan masjid hari ini hingga tegaknya hari kiamat.
Untuk itulah Ummu Mahjan tidak kendor semangatnya, sebab pekerjaan itulah merupakan target yang dapat beliau kerjakan. Beliau tidak meremehkan pentingnya membersihkan kotoran untuk membuat suasana yang bersih bagi Rasulullah dan para sahabatnya dalam bermusyawarah yang senantiasa mereka kerjakan secara rutin.
Ummu Mahjan terus menerus menekuni pekerjaan tersebut hingga wafat beliau pada zaman Rasulullah. Maka para sahabat membawa jenazah beliau setelah gelapnya malam dan mereka mendapatkan Rasulullah masih tidur sehingga mereka tidak ingin membangunkan beliau, maka mereka langsung menyolatkan dan menguburkannya di Baqiul Gharqad.
Pada pagi harinya Rasulullah merasa kehilangan wanita itu, kemudian beliau tanyakan kepada para sahabat, mereka menjawab, «Beliau telah dikubur wahai Rasulullah, kami telah mendatangi anda dan kami dapatkan anda masih dalam keadaan tidur sehingga kami tidak ingin membangunkan anda.» Maka beliau bersabda: «Marilah kita pergi!» Maka pergilah Rasulullah sedangkan para sahabat menyertai beliau sehingga mereka menunjukkan kubur Ummu Mahjan. Maka berdirilah Rasulullah sementara para sahabat berdiri bershaf-shaf di belakang beliau, lantas Rasulullah menyolatkannya dan bertakbir empat kali.1)
Dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang wanita yang berkulit hitam yang biasanya membersihkan masjid, suatu ketika Rasulullah kehilangan dia, maka beliau bertanya tentangnya. Mereka telah berkata: «Dia telah wafat.»Rasulullah berkata: «Mengapa kalian tidak memberitahukan hal itu kepadaku?»Abu Hurairah berkata: «Seolah-olah mereka menganggap bahwa kematian Ummu Mahjan itu adalah hal yang sepele. Rasulullah bersabda: «Tunjukkan kepadaku di mana kuburnya!" Maka mereka menunjukkan kuburnya kepada Rasulullah kemudian Rasulullah menyolatkannya, lalu bersabda :

«Sesungguhnya kubur ini terisi dengan kegelapan atas penghuninya dan Allah meneranginya bagi mereka karena aku telah menyolatkannya.»2)
Semoga Allah merahmati Ummu Mahjan yang sekalipun beliau seorang yang miskin dan lemah, akan tetapi beliau turut berperan sesuai dengan kemampuannya. Beliau adalah pelajaran bagi kaum muslimin dalam perputaran sejarah bahwa tidak boleh menganggap sepele suatu amal sekalipun kecil.
Oleh karena itu ia mendapatkan perhatian dari Rasulullah hingga ia wafat. Sehingga beliau menyalahkan para sahabat beliau yang tidak memberitahukan kepada beliau perihal kematiannya agar beliau dapat mengantarkan Ummu Mahjan ke tempat tinggalnya yang terakhir di dunia. Bahkan tidak cukup hanya demikian namun beliau bersegera menuju kuburnya untuk menyolatkannya agar Allah menerangi kuburnya dengan shalat beliau.
Wahai ibuku... wahai saudariku... tahukah anda setelah ini apa yang dituntut dari anda berupa andil yang telah anda sumbangkan kepada agama dan umatmu?...Jawabnya marilah bersama kami berbekal dengan ilmu terhadap kewajiban yang menggantung di leher kita melalui kajian terhadap Janji setia kaum wanita.


-- Dikutip dari buku "Mereka adalah Para Shahabiyah" | Pustaka At-Tibyan | www.At-Tibyan.com

20100214

gak penting "Mario Teguh"

apa orang itu penting buat anda?

apakah bila anda bangkrut,
orang itu akan menyantuni anda?

tidak?
gak mungkin?
no way jose?

naa terus....
kenapa orang itu masih mengganggu pikiran anda?

GAK PENTING!!!!

begitu jawab Mario Teguh di suatu acara tv swasta
ketika ada orang yg curhat tentang
perasaannya yg gundah gulana, stress,
makan tak enak, tidur tak lelap....
hanya karena memikirkan orang yg selaluuuuu saja
berpikiran dan berkomentar negatif terhadapnya

hargai waktu dan otak kita
dengan memikirkan hanya hal yang PENTING!

penting untuk selalu bersyukur atas
karunia dan anugerah yang telah diberikan Tuhan

penting untuk terus mengingat
bahwa semua masalah dan hambatan akan mengantar kita
selangkah lebih maju menuju kesuksesan

penting untuk TETAP SEMANGAT!!

Sebuah filosofi tentang fixed gear... (the reason i'm fell in love with...)

THE FIXED GEAR PURIST CULT MENTALITY THING
by Scott Larkin.

Deciding to ride a fixed gear bicycle seems counterintuitive. You give up a couple dozen gears for just one. You forever renounce coasting. You have to explain yourself to the abundantly geared the same way someone who listens to phonograph records has to explain himself to electronic enthusiasts. To an outsider, riding fixed seems like the rough and thorny way to heaven. Those who've ridden fixed, though, know that it is something that has to be experienced to be appreciated. Not coincidentally, those who do give it a turn often never go back.

First off, no one is so obsessed with weight as the cyclist. I've seen some compare different brands of bar tape hoping to save a few grams. One way to save not only ounces but pounds is to start ripping off any parts that aren't absolutely necessary. Take off the rear brake (or for some wayward souls, take off both brakes). Scrap all but one chainring. Derailleur and chain tensioner? History. Shorten up that chain. Rebuild the rear wheel with a new hub and a cog. Align the chain and then lift the bike and feel how much lighter it is. Going titanium will surely save you some weight, but if weight is a major factor, it is easier and much more economical to just start dropping parts.

On an abundantly geared bike, there are a number of things that can go wrong. Adjustments are often necessary. New parts are frequently needed. Every little part needs to be in harmony with every other little part. Little clicks, big clanks. All kinds of clunking and clanking going on down there. Fixed bikes have a need for a bit of oil on the chain every once in a while, and when something does go wrong, which is rare, spotting the culprit is instantaneous because there are only a couple of things that could possibly be amiss.

As the name implies, the rear wheel and the cranks are fixed together in their movement, which means no coasting. The bike is also fixed in the sense that there is obviously no shifting of gears. As long as the bike is moving, the cranks are moving. This gives the rider an intuitive sense of the speed at which the bike is moving because the cranks will inevitably be spinning at a speed in direct proportion to the rear wheel. On a bike that is able to coast, the rider can simply stop pedaling and when it comes time to start again, there is no guarantee that the gear the bike is in will be the right gear. This leads to a sort of tentative game of catch up and disorientation. Granted, the experienced rider will be able to adjust without much effort, but it is never as direct a connection as on a fixie.

For those who ride a bike primarily to exercise or train, there is another advantage. It is far more likely to get a damn good workout and get into good shape on a fixed gear bike than on its more popular counterpart. Because you cannot stop pedaling, it is like having a coach with you every time you venture out. If you try to stop pedaling and take a little breather, there is an immediate (and for the inexperienced fixie rider) sometimes startling reminder that no pauses in pedaling will be permitted. This is why at first it seems like you have an obnoxious drill-sargent on your heels, but after some getting used to, it becomes more like having a good-natured coach that you know is ultimately on your side. Fixed gear riders never have to think about how much or little they are coasting because it is quite literally not an option. Because your feet can be pushed off the pedals on the upswing of the cranks, straps or clipless pedals are a must.

When shifting from one gear to another, oftentimes there must be a tiny, sometimes imperceptible hiatus in pedaling so the gear can work itself into place, which of course detracts from the power of your pedaling. Once again, as with other aspects, this is an impossibility on a fixed gear bike. Because the chain never leaves the single chainring and cog, there is never a lapse, and pedaling can be continuous and without the slightest pause.

The mental and physical energy used up in operating an abundantly geared bike is often overlooked. Think about the steps. Say you approach a moderate hill. You assess the terrain, you think of what gear you need to be in, reach out and change gears, make sure the gears change smoothly by the time you get to the hill, start up the hill and think about if the gear is working well, change it if it's not thereby slowing down a bit while doing so, keep pedaling, reach the crest and then go through the same steps more or less to go down the other side of the hill and on and on. Granted, many of these steps become almost reflexes for an experienced rider, yet there is a significant amount of effort whether you realize it or not.

Now look at the same situation on a fixed gear bike. You come to a hill and you pedal the bike. That's it. Inevitably you are forcing your legs to become stronger because you've got no choice but to make the gear work, and the hills will become more and more fun because they will seem easier and easier as your legs get stronger.

Without a doubt, though, the most desirable thing about the fixed gear bike is the intimate feeling of being at one with the bike, as if it is an extension of your own body. It would kind of be like the difference between playing tennis with your bare hands or playing while wearing oven mitts. With fixed, you can feel every nuance of speed, balance, acceleration and deceleration, giving you that mystical connection that so many fixed gear riders speak of.

Which brings me to the cult mentality aspect. Upon seeing that other rider with that unmistakable chainline, there is an immediate knowledge that he or she understands. This is strikingly similar to the way, for example, that two hare krishnas might greet if they happened upon one another on the street. There would be an immediate and unspoken connection and bond. To the layman, a fixed gear bike and a traditional road bike look to be the same breed, so there is even more of an underground connection. Fixed gear riders don't even need to have little pigtails and peach colored togas to spot one another. It's just that single gear that's needed. To be fair, too, I haven't ever had anyone try to convert me to fixed gear in the airport, so, granted, the analogy has its flaws. Nevertheless, the cult mentality remains.

Another not to be underestimated aspect of fixed is the ability to slow the bike down without using brakes. You can rely on your own power to slow the bike down as well as speed it up. Subtle pressure on the pedals in a reverse direction slows the bike down, of course, because the cranks and the rear wheel are fixed together (this is why some ride brakeless, giving their legs total control over speeding up and slowing down).
(Fixed gear bikes do have cousins called single speeds, which are basically fixed gear bikes with a freewheel instead of a fixed cog. They possess all the weight and mechanical advantages of fixed gears, but they lack the continuous pedaling, breaking with your legs and of course that intimate feel.)

Walking in downtown San Francisco several years ago, before I'd ever even ridden a fixed gear bike, I remember seeing a messenger riding through slow traffic, weaving in and out, looking like a needle stitching all the cars together. This memory sticks with me for some reason, and I suspect it was because of the utter grace of seeing him work his way through the cars, unintentionally making a mockery of the drivers sitting in traffic. I'm positive that it was a fixed gear bike he was riding, not only because they are more often than not the choice of messengers, but also because I remember seeing him pedaling when he sped up and when he slowed down, which took me by surprise. The subtle adjustments he made in his speed and direction were like the subtle adjustments a bird makes in flight. If my niece ever asks me what grace means, I will take her downtown and wait for a messenger on a fixie to pass.

I realize that I've romanticized fixed gear to an extent. Needless to say, they are not the best bikes for all types of riding. If you plan on doing some major uphill and downhill on the same ride, it would be thoroughly impractical. For certain types of riding, though, like city streets and around town with moderate climbing and descents, now that I've tried it I would never think of riding anything other than a fixed gear.

© Scott Larkin , 2004

---------------------------------
nah ini versi google translatenya

THE FIXED GEAR purist CULT MENTALITAS HAL
oleh Scott Larkin.

Memutuskan untuk naik sepeda roda gigi tetap tampak berlawanan. Anda menyerah dua lusin gigi untuk hanya satu. Anda selamanya meninggalkan meluncur. Anda harus menjelaskan diri Anda dengan berlimpah diarahkan dengan cara yang sama seseorang yang mendengarkan piringan hitam harus menjelaskan diri untuk penggemar elektronik. Untuk orang luar, naik tetap tampak seperti kasar dan berduri jalan ke surga. Mereka yang telah dikuasai tetap, meskipun, tahu bahwa itu adalah sesuatu yang harus dialami untuk dihargai. Bukan kebetulan, mereka yang memberikan giliran sering pernah kembali.

Pertama, tidak ada orang yang begitu terobsesi dengan berat badan sebagai pengendara sepeda. Saya telah melihat beberapa membandingkan berbagai merek tape bar berharap untuk menyimpan beberapa gram. Salah satu cara untuk menyelamatkan tidak hanya ons tetapi pound adalah mulai merobek bagian apapun yang tidak mutlak diperlukan. Lepaskan rem belakang (atau untuk beberapa patuh jiwa, lepaskan kedua rem). Scrap semua kecuali satu chainring. Derailleur dan chain tensioner? Sejarah. Mempersingkat up yang rantai. Membangun kembali roda belakang dengan hub baru dan gigi. Align rantai dan kemudian mengangkat sepeda dan merasakan betapa ringan itu. Titanium akan pasti akan menyelamatkan Anda beberapa berat, tetapi jika berat badan adalah faktor utama, lebih mudah dan jauh lebih ekonomis untuk hanya mulai menurun bagian.

Pada suatu berkelimpahan diarahkan sepeda, ada sejumlah hal yang bisa salah. Seringkali diperlukan penyesuaian. Bagian baru sering dibutuhkan. Setiap bagian kecil harus selaras dengan setiap bagian kecil lainnya. Little klik, clanks besar. Semua jenis dan berdenting clunking terjadi di bawah sana. Sepeda tetap memiliki kebutuhan untuk sedikit minyak pada rantai setiap sekali dalam satu waktu, dan ketika sesuatu tidak beres, yang langka, ketika melihat pelakunya adalah seketika karena hanya ada beberapa hal yang mungkin bisa beres.

Sesuai namanya, roda belakang dan Cranks adalah tetap bersama dalam gerakan mereka, yang berarti tidak meluncur. Sepeda motor juga tetap dalam arti bahwa ada jelas tidak ada pergeseran gigi. Selama sepeda bergerak, Cranks bergerak. Hal ini memberikan pengendara suatu perasaan intuitif kecepatan sepeda bergerak karena Cranks pasti akan berputar pada kecepatan berbanding lurus dengan roda belakang. Pada sepeda yang mampu pantai, pengendara dapat langsung berhenti mengayuh dan ketika tiba saatnya untuk memulai lagi, tidak ada jaminan bahwa gigi sepeda motor itu di sebelah kanan akan gigi. Ini mengarah ke semacam permainan tentatif mengejarnya dan disorientasi. Diberikan, pengendara yang berpengalaman akan mampu menyesuaikan tanpa banyak usaha, tetapi tidak pernah sebagai sambungan langsung seperti pada fixie.

Bagi mereka yang naik sepeda terutama untuk menjalankan atau kereta, ada keuntungan lain. Hal ini jauh lebih mungkin untuk mendapatkan latihan yang sangat bagus dan masuk ke dalam bentuk yang baik pada gigi tetap sepeda dari pada rekan yang lebih populer. Karena Anda tidak bisa berhenti mengayuh, adalah seperti memiliki seorang pelatih dengan Anda setiap kali anda menjelajah. Jika Anda mencoba untuk berhenti mengayuh dan mengambil sedikit napas, ada langsung (dan bagi yang tidak berpengalaman fixie rider) kadang-kadang mengejutkan pengingat bahwa tidak ada jeda dalam mengayuh akan diijinkan. Inilah sebabnya mengapa pada awalnya sepertinya Anda memiliki drill-Sargent menjengkelkan pada tumit, tapi setelah beberapa membiasakan diri, menjadi lebih seperti memiliki pelatih ramah yang Anda tahu pada akhirnya pada sisi Anda. Fixed gear pengendara tak perlu berpikir tentang berapa banyak atau sedikit mereka meluncur karena secara harafiah bukanlah pilihan. Karena kaki Anda dapat didorong dari pedal pada kenaikan dari Cranks, tali atau clipless pedal adalah suatu keharusan.

Ketika berpindah dari satu gigi ke yang lain, seringkali harus ada kecil, kadang-kadang tidak terlihat hiatus dalam mengayuh sehingga gigi dapat bekerja sendiri ke tempatnya, yang tentu saja akan mengurangi kekuatan mengayuh Anda. Sekali lagi, seperti dengan aspek lain, ini adalah sebuah ketidakmungkinan pada gigi tetap sepeda. Karena rantai tidak pernah meninggalkan satu chainring dan gigi, tidak pernah ada selisih, dan mengayuh dapat terus-menerus dan tanpa jeda sedikit pun.

Mental dan energi fisik digunakan dalam mengoperasikan sepeda diarahkan berlimpah sering diabaikan. Pikirkan tentang langkah-langkah. Katakanlah Anda mendekati bukit yang moderat. Anda menilai medan, Anda memikirkan apa gigi anda perlu masuk, meraih dan mengubah gigi, pastikan bahwa perubahan persneling lancar pada saat Anda pergi ke bukit, mulai mendaki bukit dan pikirkan apakah peralatan bekerja dengan baik , mengubahnya kalau tidak dengan demikian memperlambat sedikit saat melakukan demikian, tetap mengayuh, mencapai puncak dan kemudian pergi melalui langkah-langkah yang sama lebih atau kurang untuk pergi ke sisi lain bukit dan seterusnya dan seterusnya. Memang, banyak dari langkah-langkah ini menjadi hampir refleks bagi pengendara yang berpengalaman, namun ada sejumlah besar upaya apakah Anda menyadarinya atau tidak.

Sekarang lihat pada situasi yang sama pada gigi tetap sepeda. Anda datang ke sebuah bukit dan Anda mengayuh pedal sepeda. That's it. Mau tidak mau Anda memaksa kaki Anda untuk menjadi lebih kuat karena Anda tidak punya pilihan lain kecuali untuk membuat peralatan kerja, dan bukit akan menjadi lebih dan lebih menyenangkan karena mereka akan tampak lebih mudah dan lebih mudah sebagai kaki Anda menjadi kuat.

Tanpa ragu, walaupun, hal yang paling diinginkan tentang gigi tetap sepeda adalah perasaan intim di salah satu dengan sepeda, seolah-olah itu adalah perpanjangan dari tubuh Anda sendiri. Semacam itu akan menjadi seperti perbedaan antara bermain tenis dengan tangan kosong atau bermain sambil mengenakan sarung tangan oven. Dengan tetap, Anda dapat merasakan setiap nuansa kecepatan, keseimbangan, percepatan dan perlambatan, memberi Anda bahwa hubungan mistik yang begitu banyak pengendara roda gigi tetap berbicara tentang.

Yang membawa saya ke aspek mentalitas kultus. Setelah melihat bahwa pengendara lain dengan jelas chainline, ada pengetahuan langsung bahwa ia mengerti. Ini sangat mirip dengan cara, misalnya, bahwa dua kelinci Krishna mungkin menyapa jika mereka terjadi pada satu sama lain di jalan. Akan ada koneksi langsung dan tak terucap dan obligasi. Untuk orang awam, tetap gear sepeda dan sepeda jalan tradisional melihat ke jenis yang sama, sehingga ada bahkan lebih dari sambungan bawah tanah. Fixed gear pengendara bahkan tidak perlu memiliki sedikit kuncir dan berwarna persik togas untuk menemukan satu sama lain. Hanya saja satu peralatan yang dibutuhkan. Untuk menjadi adil, juga, saya belum pernah ada yang mencoba untuk mengubah gigi saya untuk tetap di bandara, sehingga, diberikan, analogi memiliki kekurangan. Meskipun demikian, mentalitas kultus tetap.

Tidak lain dianggap remeh aspek tetap adalah kemampuan untuk memperlambat sepedanya tanpa menggunakan rem. Anda dapat mengandalkan kekuatan Anda sendiri untuk memperlambat sepedanya serta kecepatan itu. Halus tekanan pada pedal dalam arah sebaliknya memperlambat sepedanya, tentu saja, karena Cranks dan roda belakang yang tetap bersama-sama (ini adalah mengapa beberapa naik brakeless, memberikan kaki mereka kontrol menyeluruh untuk mempercepat dan memperlambat).
(Fixed gear sepeda punya sepupu disebut single kecepatan, yang pada dasarnya adalah sepeda roda gigi tetap dengan freewheel bukannya gigi tetap. Mereka memiliki semua beban dan keuntungan mekanis gigi tetap, tetapi mereka kekurangan terus-menerus mengayuh, melanggar dengan kaki dan tentu saja yang merasa intim.)

Berjalan di pusat kota San Francisco beberapa tahun yang lalu, sebelum aku bahkan pernah naik sepeda roda gigi yang tetap, Aku ingat melihat seorang kurir berkuda melalui lalu lintas lambat, tenun di dalam dan luar, tampak seperti jarum jahitan semua mobil bersama-sama. Memori stick dengan ini saya untuk beberapa alasan, dan saya kira itu adalah karena anugerah mengucapkan melihat dia bekerja sesuka hati dengan mobil, tanpa sengaja membuat ejekan terhadap pengemudi duduk di lalu lintas. Aku yakin bahwa itu adalah gigi tetap dia naik sepeda, bukan hanya karena mereka lebih sering daripada tidak pilihan rasul, tetapi juga karena saya ingat ketika dia mengayuh ketika ia melesat ke atas dan ketika ia melambat, yang membawa saya terkejut. Penyesuaian yang halus ia membuat dalam kecepatan dan arah seperti yang halus burung membuat penyesuaian dalam penerbangan. Jika keponakan saya pernah bertanya padaku apa artinya rahmat, aku akan membawanya ke pusat kota dan menunggu seorang kurir pada fixie untuk lulus.

Saya menyadari bahwa aku sudah romantis gigi tetap pada suatu tingkat. Tak perlu dikatakan lagi, mereka bukan sepeda yang terbaik untuk semua jenis naik. Jika anda berencana untuk melakukan sebagian besar ke atas bukit dan menuruni bukit di perjalanan yang sama, itu akan benar-benar tidak praktis. Untuk jenis tertentu naik, meskipun, seperti jalan-jalan kota dan keliling kota dengan naik moderat dan keturunan, sekarang aku sudah mencobanya Saya tidak pernah berpikir untuk mengendarai sesuatu selain gigi tetap.

© Scott Larkin, 2004

---------------------------------

*just some of toughtful notes, it's in you?"

20100208

Legenda sang Vespa,, cekidotzzz...

Model Vespa 40’s – 50’s


ane punya beberapa data dan informasi tentang Vespa keluaran tahun lawas nih gan untuk sekedar info aja. Berikut informasi yang ane punya, semoga berguna dan jika salah mohon diluruskan, jika kurang mohon ditambahkan.


vespa98-1946



Tahun :1946 / 1947
VIN :V98
Nomor :01 / 18079
Produksi :18079 unit

Fork depan masih mengadopsi roda pesawat terbang dan berada di sebelah kiri ban depan (sekarang di sebelah kanan ban).
Dengan kapasitas mesin 98 cc maksimal kecepatan hanya 75 km/jam,
konsumsi bahan bakar 3 : 100 atau 3 liter buat 100 km, irit kan?
Vespa 98 ini di produksi tahun 1946, sebagai cikal bakal model Vespa yang melegenda hingga sekarang.
Pertama beredar, V98 sangat diminati oleh masyarakat karena harganya yang murah serta keamanan dan kenyamanannya.
Di tahun berikutnya (1947) V98 di produksi dengan jumlah unit yang sama (18079 unit), dan hasilnya laris manis di pasaran.




Vespa 125 – 1948



Tahun :1948 / 1950
VIN :V1T – V15T
Nomor : 01 / 104096
Produksi : 104096 unit

Vespa 125 ini dibuat berdasarkan pendahulunya V98, yang terlihat berbeda adalah kapasitas mesin yang lebih besar yaitu
125 cc dan shock depan berada di sebelah kanan. Bentuk body, stang dan head lamp masih mirip dengan V98.
Melihat antusiasme masyarakat yang besar pada Vespa, V125 diproduksi hingga 104096 unit selama periode 1948 hingga 1950..




v-125hoffman-1950



Vespa Hoffmann diproduksi antara tahu 1950 – 1954 di Jerman.
Ini semua diawali saat pada tahu 1949, Piaggio setuju memberikan lisensi kepada Hoffmann untuk memproduksi dan memperdagangkan.
Vespa 125 Hoffmann tidak hanya di perdagangkan di Jerman saja, tapi juga di Inggris dan Perancis.
Di Inggris di kenal dengan nama Vespa Douglass karena perjualannya di bawah lisensi Douglass dan di Perancis di bawah lisensi PACMA.

Penyakit Tidur (kalo ga salah)

pernah baca jenis2 penyakit tidur, ada bbrp:
  • Insomnia
Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur. Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia). Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini. Dalam penelitian dilaporkan bahwa di Amerika Serikat sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius.
Gangguan tidur insomnia merupakan gangguan yang belum serius jika anda alami kurang dari sepuluh hari. Untuk mengatasi gangguan ini kita dapat menggunakan teknik-teknik relaksasi dan pemrograman bawah sadar. Yang penting kita harus dapat menjaga keseimbangan frekuensi gelombang otak agar sesering mungkin berada dalam kondisi relaks dan meditatif sehingga ketika kita harus tidur kita tidak mengalami kesulitan untuk menurunkan gelombang otak ke frekuensi delta.
  • Narcolepsy
Narcolepsy adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dari seorang dokter ahli jiwa. Penyakit ini berbeda dengan insomnia yang terjadi secara terus menerus. Justru penderita narcolepsy ini terkena serangan secara mendadak pada saat yang tidak tepat, seperti sedang memimpin rapat – biasanya terjadi serangan pada kondisi emosi yang tegang seperti: marah, takut atau jatuh cinta. Serangan narcolepsy dapat melumpuhkan seseorang dalam beberapa menit ketika dia masih sadar dan secara tiba-tiba membawanya ke alam mimpi.
  • Hypersomnia
Gangguan ini adalah kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen diri.
  • Apnea
Apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup serius. Lebih dari 5 juta penduduk Amerika Serikat mengalami gangguan ini. Faktor risiko terkena gangguan ini antara lain: kelebihan berat badan (overweight), usia paruh baya terutama pada wanita, atau usia lanjut (lansia) yang pernah mengalami ketergantungan obat. Apnea adalah penyakit yang disebut juga ”to fall asleep at the wheel” karena sering dialami ketika penderita sedang mengemudikan mobil. Apnea terjadi karena fluktuasi atau irama yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. Ketika terserang, penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Penderita apnea mengalami kesulitan bernafas bahkan berhenti bernafas pada saat tidur ketika terserang gangguan ini (dalam bahasa Jawa disebut ”tindihan”). Fluktuasi denyut jantung dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian seketika pada penderita.
  • Perilaku Menyimpang
Gangguan tidur lainnya seperti berbicara atau berjalan dalam keadaaan tidur, ataupun menggertakkan gigi merupakan gangguan tidur yang tidak berbahaya. Namun berbahaya jika berjalan dalam tidur menemui obyek yang berbahaya (benda tajam, api, dll) atau terjatuh. Gangguan berbicara dalam tidur hanya akan mengganggu teman sekamarnya. Sedangkan menggertak gigi dapat merusak email gigi. Penyakit menggertak gigi ini disebut dengan bruxism.
Dengan mengetahui dan memahami berbagai jenis gangguan atau penyakit tidur kita dapat mengambil langkah yang diperlukan. Sepanjang masih bisa diatasi sendiri dengan teknik-teknik manajemen diri (relaksasi dan pemrograman bawah sadar, meditasi, dan pola hidup yang sehat dan seimbang), maka kita sebenarnya dapat menjadi bagian dari solusi masalah yang kita hadapi. Untuk gangguan atau penyakit yang serius seperti narcolepsy maupun apnea, kita harus berkonsultasi dengan dokter ahli, karena mengabaikan gangguan tersebut dapat berakibat fatal (mematikan) bagi penderita.

Asal-usul istilah sepeda

Dari "Velocipede" hingga "Pit"

Bicara tentang sepeda kerap membuat kita berpikir tentang asal-usul nama yang diberikan oleh bangsa yang mengklaim sebagai penemunya. Jerman boleh bangga memiliki Baron Karl Drais, dengan draissienne- nya, tetapi kosakata Perancis velocipede-lah yang lebih populer untuk menyebut leluhur sepeda modern.

Columbia Encyclopedia menyebutkan bahwa kereta angin ini telah dikenal sejak awal abad ke-18. Dan, selama bertahun-tahun velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk pada hasil rancang bangun kendaraan beroda dua yang digerakkan tenaga manusia, dengan variannya yang beroda tiga dan empat.

Usut punya usut, velocipede berhubungan erat dengan dua kata dalam bahasa Latin, velox atau turunannya veloc- (cepat, laju) dan pes atau pedis (kaki). Dua kata ini cukup klop dengan tujuan sepeda, membantu penunggangnya bergerak lebih cepat menggunakan pedal yang digerakkan kaki.

Zaman berganti, dan Perancis tetap memakai kata velo untuk sepeda hingga sekarang. Bangsa Inggris lebih suka menyebutnya bicycle, merujuk pada struktur kata tricycle yang digunakan untuk menamai velocipede beroda tiga. Kata ini diadopsi habis oleh bangsa jiran yang menyebutnya sebagai "basikal".

Konon, velocipede dibawa bangsa Portugis masuk Nusantara, dan dengan kreativitas hasil kolaborasi indera dengar dan ucap, lahirlah kata sepeda. Ketepatan asal-usulnya tentu menjadi otoritas pakar etimologi, tetapi tak bisa dimungkiri sepeda sangat populer sehingga beberapa suku bangsa memiliki cara sendiri untuk menyebutnya.

Orang Sunda memilih kata sapedah. Sebagian suku di Aceh menyebutnya keutangen atau keutanging, yang ternyata berasal dari pengucapan singkat kata keureta angen, atau kereta angin. Bahasa Jawa punya nama yang jauh lebih singkat: pit. Mudah diduga mereka mendapatkannya dari kata bahasa Belanda, fiets, yang artinya, ya sama, sepeda.





Cepat populer

Sepeda tak hanya menarik karena asal-usul namanya saja. Alat transportasi ini cepat populer dan mudah diterima pada masanya karena mampu mengakomodasi pengendara yang mengenakan rok, gaun, kain, atau sarung, meski kini penanda "jenis kelamin" sepeda tak lagi terlalu signifikan.

Selebaran bulanan Hiruk Pikuk, yang ditukangi sejumlah mahasiswa Yogyakartabatang pada sadel dan setang". Adapun penanda sekundernya adalah, tentu saja, bangun fisik penunggangnya. pertengahan 1990-an, dalam edisi tentang sepeda menulis penanda kelamin primer ditentukan oleh "gelagar penghubung sistem rangka

Karena itu, masyarakat Jawa mengenal istilah sepeda cowok, pit lanang, untuk sepeda dengan gelagar mendekati horizontal yang memaksa penggunanya memakai celana pendek atau panjang. Sebagai pasangannya ada pit wedhok, yang batang penghubungnya terpasang miring untuk menciptakan ruang gerak kayuh yang lebih leluasa.

Terlepas jenis kelamin sepedanya, pada umumnya orang memulai kegiatan bersepeda dengan cara yang sama. Duduk di sadel, tangan mencengkeram setang, satu kaki menjejak tanah, kaki lainnya di atas pedal, pedal dikayuh ke depan, dan sepeda pun melaju. Pada proses berhenti, penunggang menekan rem, dan satu kaki diturunkan untuk menjaga keseimbangan.

Namun, pada tingkat yang lebih mahir, penggunaan tenaga berlebihan untuk genjotan pertama dapat dikurangi. Sang penunggang akan berdiri di samping sepeda, kaki kiri di atas pedal, kaki kanan menjejak tanah sambil mendorong hingga sepeda melaju. Setelah itu, kaki kanan dipindahkan ke pedal, sang pengguna dapat duduk, dan sepeda pun melaju bersama angin ....

(Sumber: KOMPAS)

20100202

"Semua orang di dunia ini penting"

Di suatu pagi yang cerah dengan udara yang sejuk di sebuah pedesaan, seorang ibu sedang bercengkerama dengan ketujuh anakya, kegembiraan dan kebahagiaan serta kebersamaan terbangun dalam keluarga itu, selang beberapa saat kemudian sang anak pertama melontarkan kalimat-kalimat bijak kepada ibunya,

Ibu…, aku memang tidak terlalu pintar dibanding teman-temanku disekolah, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat BODOH untukku

Ibu…, aku memang tidak terlalu cantik / tampan dibanding anak dari teman-taman ibu, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat JELEK untukku

Ibu …, aku memang tidak penurut seperti anak-anak yang lain, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat NAKAL untukku

Ibu…, aku memang sering khilaf melanggar aturan Agama karena ketidakberdayaanku, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat DURHAKA untukku

Ibu…, sampai hari aku belum mampu membalas segala jasamu dan belum mampu membahagiakan sebagaimana keinginanmu, tapi tolong jangan sampai keluarkan kalimat GAK TAHU DIRI untukku

Ibu…, kalau sampai hari ini aku masih sering lupa mendoakanmu karena kesibukanku, tolong jangan hentikan air mata do’amu untukku dan jangan pula sepatah kata laknatpun keluar dari bibirmu, Ibu itupun kemudian meneteskan air matanya, apa arti air mata ibu ini ?

Alkisah Beberapa tahun kemudian…., seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. ”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. ”Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak dan adik-adik nya?” ”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : ”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka di Semarang.””
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang Ibu.
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”

Apa jawab sang ibu..???
Apakah anda ingin tahu jawabannya..???

…...Dengan tersenyum ibu itu menjawab :
”Ooo …tidak, tidak begitu nak….Justru saya SANGAT SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”… Pemuda itu terbengong….

………, sejenak kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimana kondisi adik-adik kita hari ini ? bagaimana pula kakak-kakak kita ? lalu bagaimana pula dengan ibu dan Ayah kita…………., apa yang telah kita berikan untuk mereka, adakah setetes air mata do’a untuk keselamatan dunia dan akhiratnya? Hari ini ? kemarin ? atau esok ?

………, Semua orang di dunia ini penting. Buka mata kita, pikiran kita, hati kita. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca semua peristiwa itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “HAL YANG PALING PENTING DI DUNIA INI BUKAN BERTANYA TERUS SIAPA KITA ? tetapi APA KARYA YANG SUDAH KITA CIPTA DAN APA YANG TELAH KITA LAKUKAN UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA DAN ORANG LAIN ? ”